Home » » Kenapa Orangtua Marah ?

Kenapa Orangtua Marah ?



Marah itu memang mudah. Begitu mudahnya marah, sehingga setiap orang akan mampu marah. Tetapi, marah yang tepat, pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang pas, demi tujuan yang benar, dengan cara yang baik, bukanlah sesuatu yang mudah.

Kenapa Orang Tua Marah

Kenapa Orang Tua Marah [zonapikir.com]

Kenapa Orangtua Marah ? Orangtua marah pasti ada sebabnya biasanya karena :

  • Anak melanggar aturan
  • Anak bersikap tidak sopan
  • Anak menyakiti orang lain
  • Anak tidak melakukan tanggung jawab
  • Anak mengecewakan orangtua

Ya marah, adalah sesuatu yang alamiah bagi orang tua bila sedang jengkel atau sebel dengan perbuatan anak. Namun yang disayangkan, bagi anak-anak tertentu, kemarahan orangtua identik dengan pukulan fisik, kekerasan verbal (umpatan, makian, dan cacian ), dan menimbulkan luka psikis bagi anak. Sementara bagi orangtua, anak anak tertentu yang terlalu sering menimbulkan kejengkelan, bandel, nakal dan perilaku tidak menyenangkan lainnya yang memaksa orangtua menumpahkan segala macam ekspresi kemarahan. Tidak heran, orangtua pun tidak perduli manakala cap cerewet menghinggapi dirinya.

Bagi orangtua yang beraliran konservatif dalam mendidik anak, memang merasa berhak untuk selalu marah, bila merasa jengkel dan tidak menyukai perilaku anak. Ya diakui atau tidak orangtua kerap kebablasan ketika memarahi anak. Kebablasan tidak lalu selalu identik dengan kekerasan fisik ya, tapi juga verbal. Kadang kata-kata alasan marah, dan ekspresi emosi yang tidak terkendali, tumpah ruah kepada anak. Yang makin buat tambah jengkel jika kita sudah mengeluarkan energi sedemikian rupaehhh anak yang dimarahi malah seperti pura-pura gak denger atau malah senyum-senyum duhgak mudah ya ternyata jadi orangtua.

Orangtua boleh menunjukkan emosi marah pada anak. Bagaimanapun, anak butuh tahu jika mereka berbuat salah. Namun, Anda perlu bijak mengelola rasa marah dan menunjukkan marah dengan cara yang aman. Lalu kalau begitu marah yang benar dan mengena untuk anak yang seperti apa??? Yang menonjolkan aspek tanggung jawab anak, melalui pemberian konsekuensi dari setiap perilakunya. Beri penjelasan pada anak bahwa setiap perilaku dan sikap yang dilakukan anak, akan membawa konsekuensi tersendiri. Konsekuensi itu tidak selalu menyenangkan, namun ada juga yang menyusahkan. Biarkan anak berpikir, mana yang akan ia pilih.Untuk mendidik anak jangan selalu dengan kemarahan fisik, larangan, dan nasehat. Memberi konsekuensi justru lebih efektif, misalnya, kalau coret-coret tembok konsekuensinya membersihkan, kalau ngompol konsekuensinya ngepel ompol, kalau tidur malam konsekuensinya terlambat bangundst. Biarkan anak memikirkan dampak dari perilakunya Untuk anak usia dini bisa kita bantu dengan bicara. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak.

Apa itu Konsekuensi ??

Konsekuensi adalah dampak yang akan diperoleh anak dari perilakunya. Dalam konsekuensi anak diajak untuk membuat kesepakatan tentang aturan yang akan diberlakukan. Dalam kesepakatan itu ditentukan pula apa yang menjadi konsekuensi apabila aturan tersebut dilanggar. Sehingga jika seorang anak melanggar artinya dia memilih untuk melakukan konsekuensi dari pelanggaran tersebut.

Persyaratan Konsekuensi

a) Ada kesepakatan

Sebaiknya konsekuensi yang akan diterima anak sudah dibicarakan terlebih dahulu bersama anak, selain anak jadi tahu apa yang akan diperoleh jika berperilaku tidak baik, anakpun akan merasa lebih dihormati dan dihargai keberadaannya. Karenanya konsekuensi jangan dibuat sepihak. Kalau hal ini sampai terjadi anak akan merasa makin diperlakukan tidak adil dan memberontak.waa makin sulit kan ?

b) Konsekuensi yang diberikan merupakan sesuatu yang tidak disenangi anak

Konsekuensi disarankan yang tidak menyakiti anak baik fisik maupun psikis. Agar lebih mengena maka konsekuensi yang diberikan merupakan hal yang tidak disenangi anak. Jika anak tidur larut malam karena keasikan main atau nonton Tv misalnya maka konsekuensi yang akan didapat adalah dia harus tidur siang, padahal kita tahu tidur siang merupakan hal yang sangat tidak disenangi anak. Nah ini lebih efektif membuat anak tidur tepat waktu daripada marah-marah, menasehati panjang lebar, ngomel dst. Mudah kan ???

c) Konsekuen dengan peraturan yang disepakati

Aturan harus sama-sama dijalankan. Kalau anak harus membersihkan jika menumpahkan makanan maka ketika itu terjadi pada kita sebagai orangtua ya harus mau melakukannya juga Jangan menyuruh pembantu ya.. kita kan harus jadi contoh yang baik, harus jadi teladan.

 d) Ada pengertian seimbang antara konsekuensi dan hadiah

Jangan lupa memberi reward jika anak berperilaku baik ya. Kalau perhatian hanya diberikan jika anak berperilaku tidak menyenangkan maka yang terjadi anak akan menggunakan cara ini untuk mendapat perhatianmeluangkan waktu bersama anak disela-sela kesibukan kita bekerja juga efektif merubah perilaku anak kearah yang memang kita harapkan.

Orangtua yang bisa mengelola emosinya dengan baik akan berdampak pada perkembangan pribadi anak yang juga baik. Anak dapat mengembangkan rasa percaya diri melalui rasa aman yang tercipta. Anak juga mampu mengembangkan kematangan emosinya, tanggung jawab, kemandirian, dan anak sehat secara mental karena berada di lingkungan yang penuh rasa aman, tenteram, dan diwarnai kegembiraan.

Lihat juga video Ayah dan Anak

Thank you for reading article Kenapa Orangtua Marah ?




0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.