Home » » [Penyakit Menulis dan Obatnya] Penyakit Benang Kusut

[Penyakit Menulis dan Obatnya] Penyakit Benang Kusut

gambar dari puchsukahujan.wordpress.com

Apa yang kita lakukan ketika mendapati segumpal benang kusut?

Kita akan berusaha mengurai benang itu dengan mencari ujung benang. Semenit,dua menit, satu jam, dua jam, kita tak kunjung menemukan ujung benang. Sebagian kita ada yang sebegitu putus asanya sehingga menarik serampangan benang kusut itu sehingga semakin kusut.

Ada yang dengan tenang mengambil gunting untuk memotong benang, membuat ujung baru. Kemudian dari ujung baru itu mulai mengurai benang itu dengan tenang dan telaten. Karena dipotong, benang yang panjang itu terbagi menjadi dua. Bisa saja dua helai benang itu disambung lagi, kalaupun tidak, yang jelas benang itu bisa lebih bermanfaat dibanding masih dalam bentuk gumpalan benang kusut.

Begitulah yang terjadi pada pikiran kita, saat sangat sulit menuangkannya dalam tulisan. Seperti gumpalan benang kusut, tiada ujung dan pangkal, kita kesulitan memulai menulis. Bila kita terus berkutat pada gumpalan pikiran kusut, tak kunjung menemukan pangkal atau ujungnya, kita tidak akan pernah mulai menulis. Kemudian berkata Menulis itu sulit, saya tak mungkin bisa.

Padahal kita bisa membuat pangkal atau ujung baru, dan mulai menuliskannya.

Nggak bagus dong, jadi nggak utuh

Benar, mungkinTapi yang pasti kita bisa mulai menulis, menuangkan pikiran ke dalam tulisan. Memang awalnya tidak ideal, tetapi bila terus kita urai dan tuliskan suatu saat kita bisa menyambung yang terpotong dan mendapatkan bentuk yang terbaik, yang tidak akan pernah kita dapatkan saat pikiran kita masih dalam bentuk gumpalan benang kusut.

POTONG, BUAT UJUNG BARU, URAIKAN benang kusut pikiran kita, dan mulai menulis, segera menulis!


0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.