Home » » Bunga Bakung

Bunga Bakung



Bunga Bakung - Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa  segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namunseakan-akanusahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya. Ia menjengkeli gurunya.

Bunga Bakung

Bunga Bakung [catch-every-moment.blogspot.com]

Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: Pernahkah engkau memperhatikan bunga bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita? Anak itu menggelengkan kepala.

Bunga bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari bunga bakung tersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikanyang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya. Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati.

Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang. Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuman punya satu misi yakni memberikan keindahan. Anak itu pun memahami maksud ibunya.

Sahabat, mungkin tidak gampang untuk menunjukkan keindahan kita dikala sesuatu yang berada di sekitar kita adalah kebalikannya. Namun, bukankan Tuhan Maha Menyayangi sehingga kasih-Nya masih dapat terpancar di dunia ini walau kini penuh dengan kesesakan, keputusasaan, kerusakan.

Dan Tuhan pun mencipta manusia dengan segala kekhasan sifat, sungguh sesuatu yang sia-sia jika selama hidup kita tak pernah memberikan keindahan layaknya bunga bakung itu.

Sahabat, tetaplah INDAH walau dunia tak lagi ramah. Tetaplah BERMANFAAT bagi siapapun, karena dengan siapa lagi kita hidup di dunia.

Refrensi : ceceem.blogspot.com dan jagatmotivasi.com

Thank you for reading article Bunga Bakung




0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.