Home » » [Kripik 49] Bereaksi dengan Merelakan

[Kripik 49] Bereaksi dengan Merelakan

Mau jemput dukun bayi dia

Begitulah seloroh Ayah saya dulu bila melihat ada mobil yang ngebut zig-zag, salip sana-salip sini.

Kata-kata Ayah itu masih saya ingat sampai saat ini, karena saat itu saya langsung memikirkannya dengan serius.

Bagaimana seandainya benar? Bagaimana seandainya dalam mobil itu ada orang sakit gawat? Kasihan khan

Saat berkendara di jalan hampir semua orang pernah dipotong jalurnya oleh kendaraan lain, dan reaksinya berbeda-beda. Ada yang menggerutu, ada yang memaki, bahkan ada yang mengejar si pemotong jalur untuk membuat perhitungan, yang terakhir ini yang lucu. Dalam rangka mengejar kendaraan yang memotong jalurnya, si pengendara yang merasa jadi korban justru mengorbankan kendaraan-kendaraan lain yang dia potong jalurnya. Bagaimana seandainya ada kendaraan lain yang tidak rela kemudian mengejar dia? Tidak akan ada habisnya, padahal tidak ada manfaatnya kecuali kepuasan sesaat.

Dalam kehidupan, kemungkinan besar ada yang memotong jalur kita, mengusik kita, dan kita selalu punya beberapa pilihan reaksi menghadapinya. Kita bisa memilih reaksi spontan yang mendatangkan kepuasan sesaat, atau kita pilih reaksi yang bermanfaat.

Siapapun yang memotong jalur kita, pasti punya alasan melakukannya. Mungkin suatu saat, tanpa disengaja, tanpa kita sadari, untuk suatu alasan positif yang kuat  kita terpaksa memotong jalur orang lain. Membayangkan kemungkinan kita akan melakukan itu bisa membuat kita lebih mudah merelakannya, bersabar.

Semoga dia bisa tiba di tempat tujuan tepat waktu dengan selamat dan beres urusannya. Doa  saat ada kendaraan menyerobot jalur saya, suatu pilihan.

rela

Saat harus memilih, pertimbangkan MANFAAT dari TINDAKAN reaksi pilihan kita.

Membayangkan adanya ALASAN POSITIF dalam PERILAKU pihak yang mengusik kita, memudahkan BERSABAR dan MERELAKANNYA.

Hidup efektif dan bahagia.

[Nur Muhammadian - Penulis "Kripik untuk Jiwa"]

Thank you for reading article [Kripik 49] Bereaksi dengan Merelakan

0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.